Maaf Saya Newbie


“Maaf saya newbie”

Kata newbie seringkali kita dengar di lingkungan sekitar kita, di dunia sepeda, anak motor, penghobi fotografi dan lainnya, banyak di antara mereka yang berusaha me-newbie-kan diri sendiri, masih ngga ngerti deh apa sih maksudnya. Mungkinkah itu bentuk lain dari keinginan untuk dianggap hebat tapi sebenanya masih ragu dengan kehebatan dirinya hingga butuh pengakuan dari orang lain?

Ada pendapat juga bahwa orang yang “mengaku-ngaku” newbie adalah orang yang rendah hati, tidak sombong dengan kemampuannya, mungkin ada benarnya juga.

sumber foto: http://thenectarcollective.com/new-reader/

Newbie adalah kata yang biasa digunakan sejak jaman baheula, awalnya adalah “New Boy” atau “Anak Baru”, ada juga yang bilang dari kata “New Beginner” penggunaan kata ini berkembang sampai ke negara kita dan di setiap komunitas pasti ada saja yang suka mengaku-ngaku newbie.

Kata mengaku-ngaku yang saya tulis berarti mereka bukanlah newbie sesungguhnya, mereka adalah senior atau sangat senior, ahli ataupun sangat ahli…. pokoknya bukan anak baru sesungguhnya.

Sampai saat ini saya masih gagal paham kalau ada yang mengaku newbie, biasanya para “newbie wanna be”  ini sekonyong-konyong ngaku newbie kalau ada newbie sesungguhnya yang bertanya. Silakan jujur pada diri sendiri, tidak usah diungkap lah … Ngaku newbie terhadap newbie betulan sih biasanya berujung kepada keinginan diakui lebih hebat.

Mereka sebetulnya menunggu ada rekan senior lainnya yang berkata atau menulis “ahhh dia mah udah kawakan” atau “bohong tuh, dia mah udah expert” atau kalimat-kalimat lain yang mengungkapkan identitas asli si pengaku newbie tersebut.

Pengakuan diri newbie oleh non-newbie seringkali berujung membuat malu newbie betulan, setelah newbie mengeluarkan pendapatnya maka pengaku-ngaku newbie ini memberangus pendapat tersebut dengan segala pengetahuannya yang tentu sudah pasti lebih canggih karena sesungguhnya mereka bukanlah newbie.

Selain itu …. harapan untuk dipuji dan disanjung juga kadangkala ada di benak para pengaku newbie, harapannya adalah sang newbie betulan akan terperangah kagum melihat kemampuan orang yang mengaku newbie tersebut, misalnya di dunia persepedahan. Ada orang ngaku newbie di hadapan newbie betulan…. ternyata setelah gowes bareng si pengaku newbie ini lebih hebat, tentunya akan dipuji oleh anak baru tadi .. “wah hebat euy, baru main sepeda udah jago begonoh” … ckckck …

Kata newbie seringkali juga disuratkan dengan ungkapan yang cenderung mengunggulkan orang lain dengan sebutan kata kuat gowes lah, juara lah, master lah, suhu lah, intinya memuji orang secara berlebihan, atau biasa dikatakan oleh anak-anak sekarang dengan kata “Lebay”

Saya adalah newbie dapat juga dijadikan tameng oleh orang yang tidak yakin akan pendapat atau tulisannya, harapan mereka kalau pendapatnya salah tidak akan diserang karena sudah memasang perisai sebelumnya ‘Maaf Saya Newbie”

Suratan yang menandakan keunggulan orang juga dapat dijadikan tameng apabila hasil karyanya tidak sesuai ekspetasi. Merendahkan kemampuan diri dengan mengunggulkan orang setidaknya dapat mengurangi beban mereka apabila karyanya ternyata dinilai kurang baik.

Karena semakin banyak yang mengaku-ngaku newbie maka sekarang agak samar, susah mengidentifikasi newbie murni atau newbie yang sekedar mengaku-ngaku demi sebuah pengakuan bahwa mereka sebenarnya lebih hebat dari si anak baru yang sesungguhnya.

Newbie seringkali juga digunakan untuk orang yang sudah tahu banyak tentang suatu masalah dan ingin memancing pendapat dari newbie betulan … setelah itu? biasanya sih newbie betulan bakalan malu karena sang pengaku newbie tadi mengeluarkan semua kemampuannya untuk mendapat pengakuan dan pujian kalau dia hebat.

Para pengaku newbie tadi sering berdalih juga … saya kan masih belajar, saya kan belum terlalu mahir… lahhh emang ini perlombaan? Memangnya tempat kita bergaul melarang salah? Emangnya kalau senior salah pendapat itu tidak boleh?

Kalau dikatakan masih belajar sih betul karena semua juga selalu belajar, pertanyaannya? sudah berapa lama belajar dibandingkan dengan anak baru yang benar-benar baru? Setuju bahwa kita semua masih belajar? Nah kalau begitu kita semua newbie kan? lalu ngapain juga ngaku newbie? toh semuanya newbie, sama saja dengan bilang di lingkungan kita :  “saya adalah manusia” berkata seperti itu di tengah manusia kan tidak ada gunanya.

“Maaf nih newbie mau nanya” ….. halllahhhhh ini lagi … kalau mau nanya sih nanya aja, apa pentingnya sih ngaku newbie? Emang kalau non-newbie tidak boleh bertanya? atau takut dianggap pertanyaannya tidak bermutu?

“Maaf newbie mau jawab” sudah dapat dipastikan pasti orang itu ragu dengan jawabannya atau takut disalahkan, maka perisai “Newbie” digunakan… sedia payung sebelum hujan. Emang kalo jawab salah kenapa? takut dikritik? Salah dan menerima kritik mah biasa, jawaban salah mah ngga masalah asal mau terima kritikan.

Percayalah… apabila anda maling ayam dan sedang diadili di hadapan hakim, jawaban “Maaf saya maling ayam newbie” ngga bakalan laku deh, salah mah tetap aja salah.

Penyalahgunaan istilah newbie inilah yang membuat samar, mana anak baru mana anak lama jadi tidak jelas, akibatnya kebanyakan orang sudah tidak percaya lagi kalau ada orang yang mengaku newbie.

Newbie seringkali digunakan untuk berbohong, kata nenek saya bohong itu dosa jadi untuk apa bohong? Ngaku hebat? kata kakek saya tidak boleh sombong, jadi untuk apa pula ngaku-ngaku hebat, berlakulah biasa saja, biarkan orang lain menilai seperti apa kita karena mereka laksana cermin atas kemampuan yang kita miliki, pendapat mereka lebih valid dibandingkan dengan menilai diri sendiri.

Kesimpulan: Beri kesempatan dan ruang kepada NEWBIE sesungguhnya untuk menggunakan istilah ini, jangan ambil jatah mereka karena anda semua pasti pernah jadi newbie, bimbing newbie bukan malah mencemooh mereka dengan pengakuan palsu.

Kalau takut salah berpendapat atau menulis saya sering teringat kata-kata ayah saya:

“Kalau kamu ingin banyak menulis maka kamu harus banyak membaca, kalau kamu ingin bisa banyak bicara maka kamu harus banyak mendengar”

Itulah yang kita lakukan semasa kecil dulu ketika belajar berbicara dan belajar baca tulis.

Salam Newbie

Twitter & Instagram: @ekoprobo

17 tanggapan untuk “Maaf Saya Newbie”

  1. “MAAF SAYA NEWBIE” kalo di sepeda akhir2x ini, kata2x itu adalah pengakuan untuk “MAAF SAYA SENIOR” hehehehe… menyombongkan diri melalui Post-modernism way. heheheh… – menurut saya loh om! 😀 –

    1. bener kang Gilang … satuju sangat…. pengakuan Saya Newbie supaya diaku hebat oleh newbie beneran

    1. jiahhhhh dia lageee .. newbie pake Norco Truax tapi udah bulukan pake Specialized hahahaha … yuk ah kapan kita gowes sesama Norco

    1. Hmmmm ini yg agak sulit… coba beli sepeda sebelum nikah om, dijamin aman terkendali, alternatif kedua : sepedanya titipin di saya aja …

    2. If you ever began a gang, I would be the first to sign up. You need to take enough time to prepare. This often drives us to take actions that will create happy chemicals in our brains. Discovered you while on Blog and I am so happy we connected. magnificent work, keep it up.

    1. ya itulah para pengaku-ngaku newbie, pura-pura merendah hanya demi sanjungan saja, akibatnya seperti yang saya tulis di atas, ruang gerak newbie jadi terbatas karena mereka juga bingung membedakan newbie asli dan palsu

Tinggalkan komentar