Crash At Jalur Pipa Gas

Bergegas masuk track karena kami pikir track penuh, namun ternyata pagi itu track sepi sehingga kami bisa melaju dengan tenang, 20 menit cukup untuk melewati track sepanjang 6,2 km tersebut.

video dan foto lainnya silakan baca selebihnya (read more) artikel ini

Minggu pagi 13 Maret, Jalur Pipa Gas (JPG) sudah penuh oleh sepeda, pagi ini ada even Polygon One Make Race Challenge.

Walau sudah berusaha pagi-2 sampai sana namun tempat parkir sudah penuh okeh mobil dan motor, segala macam jenis orang dan berbagai harapan ada terlihat di wajah mereka, ada yang datang untuk berlomba, latihan, sekedar lihat-lihat atau menjadi penonton.

Pandangan mata saya tak lepas dari pedagang bubur ayam yang di hari-hari biasa tidak ada disitu, 1 porsi bubur ayam dirasa sudah cukup untuk mengisi perut di pagi ini

Stand registrasi lomba masih ramai didatangi peserta.. baru berjalan beberapa langkah saya dengar nama saya dipanggil, ternyata ada teman gowes yang mengajak masuk track

Bergegas masuk track karena kami pikir track penuh, namu ternyata pagi itu track sepi sehingga kami bisa melaju dengan tenang, 20 menit cukup untuk melewati track sepanjang 6,2 km tersebut.

Keringat membasahi wajah dan baju kami, lumayan juga hari ini keluar keringat walau hanya 1 lap, usai melepas dahaga saya mengunjugi sebuah toko sepeda yang baru buka, Mami Bike Shop (MABES) letaknya persis disebelah warung mpok, hari ini Grand Opening toko tersebut, lumayan banyak pengunjungnya.

Toko ini akan memudahkan kami yang gowes di JPG, dan menambah koleksi toko sepeda di wilayah BSD

Helm warna merah menarik perhatianku, sementara helm lama sudah mulai usang, tak lama helm ini pun berpindah ke kepala saya.

Hari masih pagi, jam 09.00… race masih berlangsung dan hari ini saya ingin mencoba track mangkok yang letaknya di samping pumping track JPG, saya dan beberapa kawan menyusuri jalanan menuju track itu, niatnya hari satu kali saja mencoba, menemani Ismed yang penasaran dengan track tersebut.

Saya bergerak ke titik atas track bersama Ismed, sementara teman-teman lainnya menunggu di sisi satunya lagi, skenarionya sederhana saja, menuruni track melewati bidang datar dan naik ke dinding di seberang track dannnn loncatttt.

Setelah Ismed memahami tekniknya sayapun memberi contoh, tanpa ragu saya segera menuruni titik awal.. melaju kencang melewati dataran tanah dan entah kenapa kesadaran saya seakan hilang saat sepeda sudah terbang tinggi… dan brakkkkk!!!!!

Beradasarkan cerita teman-teman disana saya jatuh dan langsung pingsan, muka bagian kiri menghantam tanah dan keluar darah cukup banyak dari bibir kiri saya.

Rudi mulai panik dan berteriak-teriak melihat saya jatuh dan tidak bergerak, tak lama paramedic sudah datang membawa tandu untuk menolong saya. entah berapa lama saya pingsan.

Perasaan saya sedang naik sepeda menuruni track dan loncat-loncat… tiba-tiba ada suara yang mengagetkan… ini harus dijahit, suntik bius ya? waahhhh sontak saya bangun dari pingsan… mendengar kata jarum suntik ingin rasanya berdiri dan  lari… namun apa daya, badan masih lemas, ya sudah lah pasrah aja muka saya dijahit dan ditusuk jarum suntik

Memar di muka dan pipi bagian bawah sobek, lumayan juga ada 3 jahitan di wajah saya. Untung hari itu ada perlombaan sehingga disana sudah standby 1 ambulance dan tenaga medik, saya bisa ditangani dengan segera

Tak lama teman-teman saya datang, Hendra Njoo dengan sigap membereskan sepeda saya dan mengantar saya kerumah, sementara rekan-rekan lain menyusul kerumah saya.

Cornelis arie berbaik hati mengantar saya ke rumah sakit, disana saya langsung masuk UGD untuk mendapatkan perawatan medis lebih lanjut

Setelah seluruh badan saya diperiksa dan luka-luka dibersihkan, akhirnya dokter memutuskan saya boleh pulang, dan harus istirahat 3 hari dirumah, esok hari harus periksa CT Scan untuk memastikan semua dalam keadaan baik

Tadi sore EmJe datang menjenguk saya kerumah, kami bincang-bincang sedikit mengenai penyebab kecelakaan ini, setelah mempelajari videonya secara seksama ternyata saya loncat terlalu tinggi, anehnya badan sudah condong kebelakang namun sepeda masih terlihat condong ke depan, saya pun sadar bahwa sebelum saya loncat kesadaran sudah hilang, entah ada apa disana seakan badan saya tertahan sesuatu.. Wallahu a’lam…

Apapun itu saya hanya bisa bersyukur bahwa tidak terluka parah dan patah tulang, hanya 3 jahitan menghiasi pipi saya, helm dan protecktor yang saya gunakan terasa benar manfaatnya, entah apa jadinya kalau tadi saya tidak menggunakan safety gear tersebut.

Istirahat di rumah, 1 minggu tidak bisa gowes, 1 minggu recovery berarti akhir bulan saya bisa gowes lagi nih.. hehehe pengen ke Hutan Cidampit aja ah

Terima kasih tak terhingga untuk rekan-rekan yang sigap menolong saya, Rudi Guguk, Teguh Bom2, Choky Hasibuan, Hendra Njoo, Cornelis Arie, Ismet, Ojie JPG dan rekan-rekan lain yang menolong saya termasuk paramedic yang sigap menjahit luka dan sukses menusukan jarum suntik di muka dan lengan saya, semoga Allah memberi pahala yang berlimpah untuk anda semua