That’s What Friends Are For


Keep smilin’, keep shinin’
Knowin’ you can always count on me, for sure
That’s what friends are for
For good times and bad times
I’ll be on your side forever more

Ini adalah secuil kutipan dari lagu “That’s What Friends Are For”  yang  dipopulerkan oleh Dionne Warwick sekitar tahun 1980-an

Dulu saat kecil saya hanya suka terhadap lagu ini tanpa pernah paham makna lagunya, bagi saya hanya sekedar lagu yang enak didengar.

Puluhan tahun kehidupan berjalan hingga saya berkeluarga dan punya anak, ada yang tidak pernah hilang dari sekeliling saya yaitu TEMAN.

Mungkin bukan hanya saya yang masih berteman sampai saat ini dengan teman-teman SD saya, ada yang unik dari teman-teman yang menjengkelkan ini.. yaitu mereka benar-benar menjengkelkan…huahahaha

Masa kecil saya diisi oleh orang-orang biadab ini di sekolah maupun diluar sekolah, Taruna Bakti, sekolah yang membesarkan saya sampai SMP di  Bandung.

Nightmare… begundal-begundal ini masih ada di kehidupan saya sampai hari ini… hadooohhhh….

Menjengkelkan, pengen nabok karena hal, mereka adalah teman-teman tertawa saya yang menjengkelkan.

Makhluk-makhluk aneh ini juga yang menjadi teman saya dikala susah, senang, bolos sekolah, ngibulin orang tua, meledakan petasan di kamar mandi sekolah dan sejuta kenakalan saat kecil dulu

Hari-hari saya hanya diisi dengan “hardolin” (dahar, modol, ulin) dengan mereka-mereka ini, kadang kami jalan-jalan naik motor ke daerah-daerah yang waktu itu dianggap jauh, misalnya pantai utara atau daerah pegunungan di Selatan Kota Bandung.

huahahahaha ….. pait pait pait…. amit-amit jabang bayi gayanya, jaman dulu gaya begini udah paling keren sedunia…

Hari berganti hari, tahun berganti tahun, tetap aja mereka masih ada, lulus SMP kami pisah sekolah dengan harapan masing-masing di sekolah barunya, ada juga yang melanjutkan SMA di Taruna Bakti.

Sebelum liburan kenaikan kelas ke SMA saya dan beberapa berandal cilik ini naik Gunung Salak dannnn salah dua teman membuat masalah… hilang di gunung… hihihhi sukuriiinnnnn… untung tidak lama mereka bisa ketemu dan pulang ke base camp dengan selamat dan menuh-menuhin tenda, bau ketek, bau jempol jadi satu di tenda kecil kami di kaki Gunung Salak

Walau sudah pisah sekolah tetap saja gerombolan begajul cilik ini masih ada di sekitar saya, selalu mengganggu dalam tawa liciknya dan tingkah polahnya yang aneh dan ajaib… pertengahan SMA, salah satu teman akan melanjutkan sekolah di Ausie… horeeeeee ada yang pergiiiiiiiii, dengan penuh semangat kami mangantarnya ke Airport, bersyukur karena salah satu biang kerok pergi ke negara kanguru

hehehe agak lumayan aman tenteram euyyyy… saya dan teman-temanpun masih sekolah SMA, dan seperti layaknya anak sekolah, godaan untuk bolos berjamaah menjadi santapan rutin sebulan sekali… hihihihi

Lulus SMA kami mulai sedih karena kembali harus terpisah kampus, satu dari gerombolan aneh ini menjadi ABRI (sekarang TNI), kenakalan saat kecil dulu seakan tak pernah lepas dari kami, gaya kami selalu  ga beres dan non-fotogenik

hahaha amit-amit kalau liat gaya jaman dulu, kuliah dulu ahhhhh, masa-masa ini selalu diisi kesibukan mengerjakan tugas dan terpisah oleh jarak kota, usai kuliah dan bekerja saya pikir penderitaan akan berakhir..

jiahhhhhhh mereka ada lagi… nongol lagiiiiiiiii…. tidakkkkkkk

Demi keamanan bangsa dan negara saya dan beberapa teman memberanikan diri menikah usai kuliah dan mempunyai pekerjaan, perlahan kami mulai terpisah oleh kondisi yang jauh lebih menyenangkan, punya keluarga… horeeee bebasssss… tetapiiiii, lagi-lagi makhluk aneh ini ada lagi di sekitar saya

untung beberapa dari kami sudah punya momongan dengan harapan kelakuan aneh akan berkurang dan perlahan hilang, tapi entah kenapa kalau sedang kumpul dengan biang kerok ini kelakuan seakan kembali ke masa kecil dulu, tidak pernah bisa serius, namun mereka akan terlalu serius kalau salah satu dari kami ada masalah, ujung-ujungnya pasti ketawa ketiwi ga jelas dan kelakuan serasa SD dulu… hadohhhhhhh dasar orang aneh

Entah kapan saya akan lepas dari kelakuan dan lingkungan aneh seperti mereka, walau kami sudah mulai jarang ketemu, namun ada kaitan emosi khusus antara begundal jalanan ini, selalu ada saja media untuk komunikasi walau hanya melalui dunia maya.

Profesi kami sekarang sudah berbeda-beda, suatu yang tidak pernah disangka saat kecil dulu, ada yang jadi TNI, pengusaha, pegawai, pelawak, penyanyi, seniman dan macam-2 profesi lainnya

Sebetulnya masih banyak foto-foto aib masa kecil dulu, berdoa saja supaya itu hilang dimakan rayap.

Wahai orang-orang aneh dan menjengkelkan, dimanapun kalian berada semoga Allah swt selalu menjagamu, semoga rejeki kalian selalu lancar, semoga kalian semua bahagia dan selalu dalam keadaan baik dan sehat jasmani terutama rohani…

Orang-orang aneh ini teman suka dan duka, satu-satunya gerombolan yang tidak pernah lekang dimakan waktu, sahabat terbaik selama puluhan tahun, semoga persahabatan yang menjengkelkan namun solid ini bisa dicontoh oleh keturunan kita kelak

(Walau udah saya doain yang baik-baik, kalau mereka baca tulisan ini pasti saya dikatain lagi deh….)

Cerita tentang teman tidak akan berhenti sampai sini, masih ada ribuan teman SMA, Kuliah, Bikers, Goweser dan lain-lain yang akan dibahas kalau saya sedang mau nulis lagi

Picture1

Picture 519

cerita tentang teman saya selalu ingat lagu That’s What Friends Are For seperti kutipan lengkap lagu di bawah ini :

And I never thought I’d feel this way
And as far as I’m concerned
I’m glad I got the chance to say
That I do believe I love you

And if I should ever go away
Well, then close your eyes and try to feel
The way we do today
And then if you can remember

Keep smilin’, keep shinin’
Knowin’ you can always count on me, for sure
That’s what friends are for
For good times and bad times
I’ll be on your side forever more
That’s what friends are for

Well, you came and opened me
And now there’s so much more I see
And so by the way I thank you

and then for the times when we’re apart
Well, then close your eyes and know
These words are comin’ from my heart
And then if you can remember, oh

Keep smiling, keep shining
Knowing you can always count on me, for sure
That’s what friends are for
In good times, in bad times
I’ll be on your side forever more
Oh, that’s what friends are for

keep smilin’, keep shinin’
Knowin’ you can always count on me, for sure
That’s what friends are for
For good times and bad times
I’ll be on your side forever more
That’s what friends are for

Keep smilin’, keep shinin’
Knowin’ you can always count on me, oh, for sure
‘Cause I tell you that’s what friends are for
For good times and for bad times
I’ll be on your side forever more
That’s what friends are for (That’s what friends are for)

On me, for sure
That’s what friends are for
Keep smilin’, keep shinin’

5 tanggapan untuk “That’s What Friends Are For”

  1. Dan salah satu dari org2 aneh ini menjadi suamikuh! Ahahaha…!! Geliiiiii…. liat foto2nyaaa…!!

    But above all, this kind, your kind of friendship is hard to find, and you must be very grateful with it!

    Semoga sampe kakek nenek masih pada aneh… apalagi kalo lagi barengan… 😀

    And i assure you, lu emang bakal dikata2in kok Ko..!!
    So, terima ajaaa….
    Dibalik itu mereka bakal nyengir dan trenyuh juga kok. Ahahaha..

    Cheers!

    1. Ih senasib kita, Lea! salah satunya juga jadi temen bobo tiap malem… Untung jaman itu belom ketemu, gak naksir deh…hahaha

      Semoga sehat n happy selalu yaa ;))

  2. lea, iya nih kampret-kampret sontoloyo itu masih eksis aja euy padahal nggeus kararolot..hahahaha, tanyain si bulu, masih punya foto-2 jadul dan norak ga? kirim via email mau gue pajang disini…

    dasar barudak edan, teu nyaho sopan santun tapi anehnya mereka deket sama semua orang tua kita dan dipercaya…. bahkan udah dianggap anak sendiri…hihihi ….unbelievable…ckckck

  3. huahahahahaha… lucu2…
    foto2 lucu dan foto2 jadul banget tuh,,pak…

    enaknya masih punya foto2nya…

    hahahhaha…

    semoga nia dan sahabat2 kuliah sekarang berjalan terus dan selalu ada sampai kakek nenek, kayak pak eko dan sahabat2nya,,. 🙂

Tinggalkan komentar